Home » » Menteri ESDM : Potensi Panas Bumi Jawa Barat 6.096 MW

Menteri ESDM : Potensi Panas Bumi Jawa Barat 6.096 MW

GARUT, JAWA BARAT - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik meresmikan Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Unit V Kamojang (1 x 30MW) dan Pengembangan Lapangan Panas Bumi Lahendong untuk suplai uap ke PLTP Unit IV Lahendong di Kamojang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Dalam kesempatan yang sama, Menteri ESDM juga meresmikan Pemanfaatan Sarana Air Bersih dari Sumur Bor Badan Geologi Kementerian ESDM di Kabupaten Garut.

Turut hadir dan mendampingi Menteri ESDM dalam kedua acara peresmian tersebut, Ibu Jero Wacik, Wakil Menteri ESDM, Rudi Rubiandini, Ketua Badan Geologi R. Sukhyar, Direktur Hulu Pertamina, Muhammad Husen,  Komisaris Utama Pertamina, para pejabat di lingkungan Kementerian ESDM, Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta Kabupaten Garut.

Kedua PLTP tersebut dioperasikan oleh PT. Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya yaitu PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Pembangkit PLTP Kamojang Unit V akan mulai beroperasi pada akhir 2014 dan lapangan panasbumi Lahendong telah mensuplai uap sejak 23 Desember 2011. PLTP Kamojang Unit V merupakan pengembangan dari 4 unit PLTP yang sudah ada. Saat ini kapasitas terpasang Kamojang adalah 200 MW. Pengembangan PLTP Kamojang Unit V dan Lahendong merupakan bagian dari Proyek 10.000 MW Tahap II.



Dalam sambutannya, Menteri ESDM menjelaskan bahwa Potensi panas bumi Indonesia sangat besar, sekitar 29 ribu MW yang merupakan 40% potensi dunia, dan 22% diantaranya atau sekitar 6.096 MW berada di Jawa Barat. Oleh karena itu, Menteri ESDM kembali menghimbau para investor untuk berinvestasi di bidang energi baru dan terbarukan (EBT), seperti: tenaga surya, panas bumi, PLTU Biomassa, dan PLTA.


Jero Wacik juga menambahkan dalam sambutannya bahwa 40 % geothermal tidak boleh nanti di akhir 2014 selesai masa tugasnya pemanfaatannya masih 4%. Tahun ini ekploitasi geothermal Indonesia telah meningkat menjadi 6%. Dan kemudian itu yang harus ditingkatkan secara terus-menerus.


Di lain kesempatan, Pemerintah Pusat melalui Badan Geologi, Kementerian ESDM, secara bertahap dan terus menerus dari tahun ke tahun juga memberikan bantuan sarana air bersih. Peresmian ini mewakili peresmian dari ke 11 sumur bor yang telah dilaksanakan di Kabupaten Garut, Jawa Barat hasil tahun anggaran 2005 sampai dengan 2012.


"Air minum itu merupakan kepentingan yang sangat tinggi. Terbayang hidup kita sulit air. Saya merasakan kira-kira 5 kilometer jauhnya mencari air hanya membawa ember kecil untuk dipakai 3 hari. Begitulah hidup di kampung yang susah air.  Dan saya sudah meresmikan beberapa air minum di seluruh Indonesia. Setiap saya meresmikan air minum ada tatap muka seperti ini dan saya lihat wajah-wajah gembira, jadi Menteri ESDM tugasnya menyiapkan energi, tambang-tambang dan air minum.." ujarnya.


Ke 11 sumur bor tersebut tersebar di 10 kecamatan dengan menghasilkan total debit keseluruhan sebesar 106.200 liter/jam yang dapat mencukupi kebutuhan air bersih untuk 29.500 jiwa.


Dalam upaya memenuhi kebutuhan air bersih khususnya masyarakat desa tertinggal yang mengalami kesulitan air, Pemerintah Pusat melalui Badan Geologi Kementerian ESDM secara bertahap dan terus menerus dari tahun ke tahun memberikan bantuan sarana air bersih melalui pengeboran air tanah. Bantuan yang diberikan meliputi sumur bor beserta pompa, rumah genset dan gensetnya serta tangki penampung dengan volume 5.000 liter. (ANS)

Sumber : esdm.go.id

0 comments:

rose
 
Support : KOMINFO FKMTEI | Depid Prasetyo U | IMTE Polines
Copyright © 2013. FKMTE INDONESIA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by KOMINFO FKMTEI
Proudly powered by Blogger