Arief Wicaksono
Program Studi Teknik Energi Terbarukan, Jurusan Teknik
Politeknik Negeri Jember
email: ariefwicaksono101198@gmail.com
Minyak, gas bumi dan batu bara merupakan energi fosil yang tidak terbarukan, oleh
sebab itu pemanfaatannya harus dilakukan secara hemat, sedangkan untuk potensi
energi terbarukan dan energi alternatif perlu dikembangkan dan dioptimalkan
pemanfaatannya. Namun demikian tingkat produksi minyak dan gas bumi di
Indonesia secara bertahap sudah mengalami penurunan, sedangkan eksplorasi yang
dilakukan untuk mendapatkan sumber lapangan baru belum memperoleh hasil yang
memuaskan.
Sementara itu, cadangan batu bara sebagai salah satu sumber energi
fosil yang lain masih cukup melimpah yaitu 255 juta ton pada 2016. Gas Metana
Batubara (CBM) atau Coalbed methane (CBM) adalah gas bumi (hidrokarbon)
dengan gas metana merupakan komposisi utamanya yang terjadi secara alamiah
dalam proses pembentukan batu bara (coalification) dalam kondisi terperangkap
dan terserap pada lapisan batu bara.
Pada saat ini CBM telah banyak dikembangkan(umumnya digunakan untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik) olehbeberapa negara seperti Amerika, Rusia, China dan Australia. Walaupun dari energi fosil yang tidak terbaharukan, tetapi gas metana terus terproduksi selama lapisan batu bara tersebut masih ada. Penelitian tentang CBM telah dimulai sejak beberapa tahun 1995 pada area-area cadangan batu bara. Pada tahun 1998 ARI/Caltex/Pertamina melakukan Joint Study dengan hasil potensi CBM di 11cekungan dengan jumlah cadangan diperkirakan sebesar 337 TCF.
Pada tahun 2003ARI/MIGAS/ADB (2003) melakukan penelitian lebih lanjut untuk mendukung program diversifikasi energi sasional dengan jumlah cadangan diperkirakan sebesar 453,3 TCF.
2 comments:
Mantap jaya FKMTEI
Boleh ini dikembangkan. Yok bergerak FKMTEI
Post a Comment