Home » » Pemanfaatan Sampah sebagai Implementasi Waste to Energy berbasis Hydrothermal System untuk Mengatasi Krisis Energi Global

Pemanfaatan Sampah sebagai Implementasi Waste to Energy berbasis Hydrothermal System untuk Mengatasi Krisis Energi Global


Arief Wicaksono, Nur Azizah, Ainun Febriana
Program Studi Teknik Energi Terbarukan, Jurusan Teknik
Politeknik Negeri Jember




Indonesia memiliki potensi energi baru dan terbarukan yang sangat besar. Hal
tersebut dapat dilihat dari kekayaan alam Indonesia yang sangat melimpah seperti:
panas bumi, laut, panas surya dll. Didukung pula dari Buku Statitik EBTKE 2016
bahwa indonesia mempunyai potensi energi terbarukan sekitar 468.163 MW
dengan potensi PLT sampah kota sebesar 517.910,09 MW. Sampah adalah suatu
bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun
proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Secara umum, sampah dibedakan
menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Pembangkit listrik tenaga sampah
merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan sampah sebagai bahan bakar.
Sistem PLTSa ini menggunakan teknologi insinerator yaitu dengan proses
pembakaran. Teknologi Pembakaran langsung (Incineration) adalah cara
pengolahan sampah dengan cara pembakaran menggunakan sedikit bahan bakar
pada saat pembakaran awal, yang akan memusnahkan seluruh jenis sampah yang
dibakar dalam waktu cepat. Potensi sampah yang dihasilkan di Kota Jember adalah
0,4kg/O/h dikalikan jumlah penduduk 374.324 orang yaitu sebesar 149.729,6 kg
atau 150 ton/hari. Dengan jumlah smpah tersebut menghasilkan daya sampah
sebesar 18159,73 kW. Daya output tungku pembakaran sebesar 15435,77 kW, daya
output turbin uap sebesar 4630,731 kW, dan daya output generator sebesar 4167,66
kW. Daya 100 kW digunakan untuk proses elektifikasi pada PLTSa sehingga yang
dapat dijual ke PLN sebesar 4067,66 kW.

0 comments:

rose
 
Support : KOMINFO FKMTEI | Depid Prasetyo U | IMTE Polines
Copyright © 2013. FKMTE INDONESIA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by KOMINFO FKMTEI
Proudly powered by Blogger